. >>>

18 Juni 2009
Dibaca :

Simahir “Go-Blog”; Gayaku- Membaca, Menulis, Titik !

Suatu kali seorang teman bertanya kepada saya, “ Selamat , Sobat ! Akhirnya anda bergabung di komunitas dunia maya ini, tetapi aku perhatikan postingan status dan catatanmu baik di blog maupun di FB tidak seperti catatan dan blog kebanyakan orang. Kamu lebih suka menulis singkat tentang sesuatu hal yang tidak populer dan tidak ngetren. Kamu sepertinya lebih asik dengan diri sendiri menantang arus, bahkan cenderung terkesan tidak punya pola. Mengapa begitu, Sobat? “

Tentu saja pertanyaan-pertanyaan ini membuat saya sebagai mahluk yang punya ego dan naluri mempertahankan diri muncul seketika. “ Ya suka hati gue mau nulis apa, emang siapa yang larang”, pikirku dalam hati sebelum sempat mengeluarkan jawaban.

Tetapi segera Saya menyadari bahwa pertanyaan tersebut adalah bentuk kritik perhatian dari seorang sahabat sehingga sangatlah tidak pantas untuk dijawab sedemikian ketusnya.

Lalu Saya memilih senyum sejenak dan memberi jawaban, “ Sobat, Thanks atas perhatian kamu atas catatan-catatanku, tapi kupikir kamu dapat menemukan jawabannya apabila kamu membaca kecenderungan pesan-pesan yang ada dalam catatanku”, ujarku mencoba menjawab dengan pikiran ‘blank’ atas jawaban yang sebenarnya.

Tentu saja jawaban tersebut tidak memuaskannya karena mungkin saat itu Saya hanya memberikan jawaban yang diplomatis seperti cara kebanyakan pejabat negara yang terkena kasus dalam menjawab pertanyaan wartawan.

Sejak pertanyaan itu Saya semakin sering bertanya kepada diri sendiri, apa yang telah kutulis, apa yang hendak kutulis, apa yang hendak kusampaikan dan kepada siapa sebenarnya Saya menulis? Dengan itu pula Saya dipacu membuka kembali tulisan-tulisanku sendiri yang sempat terpublikasi.

Melalui catatan ini saya mencoba menguraikan sedikit penjelasan tentang kebiasaan dan gayaku dalam menulis di situs jejaring social dan blog ini.

Sesungguhnya jauh sebelumnya saya sudah mulai ikut-ikutan membuat blog di friendster, blog detik dan wordpresss. Tetapi semangat untuk menulis pada saat itu boleh dikatakan hanya seumur jagung untuk kemudian membuat blog tersebut terlantar. Sedangkan Ikhwal membuat blog ini tercipta berkat sebuah eksperimen terhadap HP sony ericsson bututku yang kebetulan memiliki fitur untuk dapat langsung mempulikasikan gambar dan tulisan ke blog. Dan ketika ku-cek sendiri alamat blog tersebut melalui browser Mozilla dan Google Chrome ternyata blog eksperimen ini benar-benar dapat dimanfaatkan sebagai sebuah blog. Yang semakin membuat tertarik adalah ketika Saya menemukan bahwa blog ini pun telah dapat diintegrasikan dengan account facebook melalui sydikasi RSS dan tautan catatan. Jadi kemudahan ini semakin lengkap ketika HP terintegrasi dengan Blog dan Facebook. Artinya dengan kemudahan ini kita telah dapat melakukan update status dan artikel Blog setiap saat bahkan ketika berkelana ke hutan sekalipun sepanjang terdapat jaringan GPRS seluler.
Kupikir ini menjadi alasan terhadap kecenderungan topik dan tema catatan yang terpublikasikan. Jadi umumnya catatanku adalah spontan dalam perjalanan dan dipublikasikan langsung dari TKP.

Lalu mengapa pula Saya memilih ’style’ yang demikian?
Saya berpikir semua penulis, blogger dan pengarang lainnya, bebas menentukan cara dan gaya bahasa penulisan. Terlepas dari batasan-batasan ketentuan mengenai substansi postingan yang dirilis setiap penyedia layanan blog dan jejaring sosial, saat ini adalah era kemerdekaan dan kebebasan untuk mempublikasikan pendapat dan pemikiran tanpa terlebih dahulu melalui proses edit. Berbeda halnya jaman sebelumnya yang masih membatasi ataupun menempatkan media cetak sebagai penerbit dan editor setiap tulisan.
Tentu saja semua orang bertanggung jawab secara moral dan sosial terhadap postingan nya sendiri sesuai dengan yang tercantum dalam UU ITE No. 11 tahun 2008; BAB VII Pasal 27, pasal 28 dan pasal 29.

Mengapa saya tidak rutin update status FB dan blog saya?
Karena Saya merasa bahwa blog dan FB itu bukan sesuatu media yang menjadi satu ketergantungan untuk terus di update sehingga membuat orang menjadi terjebak dalam suatu penjajahan dan eksploitasi waktu, ide dan pemikiran.
Menulislah ketika anda memang benar-benar merasa perlu untuk menulis. Selain itu alasan bahwa kita tidak selalu punya waktu untuk terhubung ke internet dan teman-teman jauh di facebook. Hingga kita jangan terjebak menjadi ’orang-goblok’ yang menjauhkan diri akan hal nyata dan dekat dengan mendekatkan diri terhadap hal-hal yang jauh.
Hidup perlu keseimbangan antara realita dan maya. Batasi nongkrong di depan lappie..pergilah berjalan ke luar sana.

Mengapa pula isi catatan blog-ku tidak pernah menceritakan pengalaman pribadi atau curhat romantis seperti blog pribadi umumnya ?
Karena Saya tidak merasa menjadi seorang yang terkenal ataupun selebritas yang memiliki penggemar sehingga layak membagikan pengalaman dan kehidupan pribadi untuk publik.
Memang adalah hak orang untuk menguliti dirinya sendiri dan membeberkan-nya kepada publik. Hak setiap orang untuk merasa dirinya terkenal memiliki penggemar dan merasa bahwa setiap inci langkah kakinya layak diketahui orang lain. Juga mungkin menyenangkan membaca dan mengikuti curhat orang lain bagi mereka yang punya waktu luang banyak ditengah semakin sempitnya waktu dan arus informasi yang sedemikian padat saat ini.
Tetapi Saya pribadi tidak terlalu menginginkan seperti itu.

Mengapa saya tidak mencoba menceritakan tentang karir dan pekerjaan?
Karena Saya juga tidak merasa bahwa pekerjaanku dan besar penghasilanku bukan konsumsi yang menarik bagi banyak orang. Mungkin memang bekerja di kantoran dan pengalaman memimpin ratusan orang karyawan dengan berbagai macam karakter dan isi kepala adalah salah satu pengalaman yang layak dituliskan. Tetapi kupikir saat ini Saya tidak menjadi seorang yang piawai dan layak untuk itu.

Mengapa saya lebih suka menulis singkat disertai gambar ?
Karena menurut saya kalimat membatasi, tetapi gambar tidak pernah membatasi. Untuk itu adalah lebih baik menulis singkat saja apabila ada gambar. Selain itu kalimat yang singkat menghindari diri dari opini yang justeru menjebak kepada pemaksaan terhadap orang lain akan suatu topik. Alasan lain adalah bahwa pembaca dunia maya biasanya tidak suka dengan yang panjang-panjang dan bertele-tele.

Mengapa menulis catatan tidak terpola dan tidak mencoba spesialisasi terhadap suatu tema tertentu?
Karena aku bukan spesialis, tulisanku lahir spontan dari realita penglihatan dalam hidup, dicerna oleh hati dan di analisa oleh pikiran lalu diketikkan oleh jemari. Saya tidak bermaksud menggurui pembaca dengan satu hal. Blog, Friendster dan Facebook dan situs jejaring sosial lainnya adalah untuk keperluan publikasi dan aktualisasi. Apabila netters menjumpai yang tidak cocok dengan yang dicarinya maka mereka akan segera berpaling ke pencarian berikutnya. Jadi sebisa mungkin sajikanlah sesuatu yang singkat mungkin bermakna dan berguna bagi orang lain. Prinsipku begitu.

Mengapa saya berusaha menghindarkan diri dari penggunaan bahasa ”prokem”..bahasa ”alay” dan bahasa gaul lainnya. Sehingga cenderung gaya bahasanya kaku dan tidak gaul ?
Ya jawabanku; karena Saya hanya orang biasa yang sedang belajar, membaca, menulis dalam arti yang sepatutnya. Titik ! [.]






Share





Artikel Lainnya

3 komentar:

peranita mengatakan...

Anna Karenina, catatan seorang demonstran-Soe Hoek Gie, habis gelap terbitlah terang-Kartini.

Ketiganya adalah hasil karya "Tulisan gaya-ku membaca dan menulis" yang berpengaruh bagi banyak orang.

So keep writing, keep inspiring

Vanilla Bean Dream mengatakan...

Hihihi...setuju, bang..
Aku juga menganggap blog sebagai jurnal digital. Aku yang menentukan aturannya, aku yang menentukan tampilannya, aku juga yang menentukan gaya bahasanya.

Kalau ada yang senang membaca, silahkan. Pintu terbuka lebar-lebar.

Kalau ada yang jadi marah karena membaca tulisanka, jawabannya juga sama: Silahkan.
Pintu terbuka lebar-lebar.

Tujuan untuk membuat blog adalah sebagai penampungan pendapat. Kalaupun akhirnya ada juga yang menjadi sumber mata pencaharian, iya nggak bang?

Jadi, tetaplah menulis dengan gayamu
^_^

antowi mengatakan...

Kunjungan baik nih bang ^_^
Betul menurutku nge-blog itu mesti sesuai dengan kehendak hati sendiri.

Posting Komentar