. >>>

23 Mei 2011

Inflasi Kebiasaan

Loe mau jual? Saya juga jual. Loe kasih diskon, yang lain kasih diskon juga. Loe bilang loe pinter? Tuh banyak yang pinter di luar sono. Loe bilang loe kaya? Tuh banyak yg lebih kaya dari loe di luar sana. Loe bilang loe cantik tuh bejibun yang cantik di luar sono. Loe bilang loe trendy besok juga keluar nyang lebih trendy.

Loe-loe pada tau gak, Loe orang biasa mah kagak dianggap apa-apa kalo gak punya sesuatu yang istimewa. Ini zaman serba kompetisi sukanya minta nyang luar biasa. Mangkanya jangan mimpi selangit luar biasa kalo usaha loe tuk gapai mimpi loe cuma biasa-biasa.

Di tempat kerja, loe gak bakal dipromosiin kalo prestasi loe cuman biasa-biasa. Penghasilan loe juga bakal biasa segitu-segitu aja kalo cara kerja loe biasa-biasa. Ini bener emang zaman dimana semua pesaing serba ada. Kalo loe mau jual sesuatu kudu pake cara luar biasa supaya gak keduluan disalip sama penjual biasa.

Itu mangkenye zaman sekarang banyak orang belagu pada silau tuk jadi populer pake cara luar biasa. Palagi semua mau jadi artis, ada nyang ngerekam diri sendiri trus diaplod ke Yutub, ada nyang ngintip kejelekan orang lain trus disebarin deh di internet. Banyak wanita pada suka ngebuka yang biasanya ketutup hingga tampak luar biasa, nyang laki pada motong ngecat rambut, pasang anting trus bedandan kayak perempuan, bener-bener aneh luar biasa tuk nebar pesona. Pokoke macam cara deh dibikin supaya bisa terkenal trus masuk tivi.

Knapa sih nafsu amat jadi terkenal? Seolah kite gak dianggap orang kalo belum dikenal, gak persoalan dikenal orang karena apa. Apa karena kasus luar biasa atau karena bakat yang luar biasa. Nyang pasti Loe gak bakal digunjingkan orang hanya karena melakukan yang sudah biasa.

Kalo Loe ikut rapat ato seminar, trus ikutan yel-yel briefing, jargon yang laku cuman: Apa Kabar ? Luar Biasa! Super sekali bla bla bla.
Orang pada gak ngelirik dengan yang biasa-biasa. Hari gini kata BIASA sudah tak laku.

Di komunitas jejaring sosial pun terjadi inflasi luar biasa, Loe gak bakal punya temen ato difollow banyak orang kalo loe cuma nulis status yang biasa-biasa, hal yang sama terjadi di blog, jangan harap postingan Loe dibaca dan dikomentari kalo judul loe hanya biasa-biasa.

Nah sekarang terserah loe deh, mau biasa-biasa ato nyang luar biasa. Selamat datang ranah inflasi kebiasaan.
Eniwe tidak ada maksud nantang Loe-loe pada, jika ada kesamaan cara pandang dan substansi tulisan hanyalah kebetulan belaka. Semua ide mengalir begitu aja dari kepala gue untuk kemajuan peradaban. Salam [*]

Tulisan ini juga diposting di www.kompasiana.com/simahir
Selengkapnya...

11 Mei 2011

Tentang Rasa Takut

Apakah yang anda takutkan saat ini? Seberapa besar rasa takut itu mempengaruhi mood anda sehari-hari? Bagaimana anda mengatasi rasa takut anda?

Ketika seseorang digonggong dan dikejar anjing maka ia akan serta merta mengalami kontraksi di dalam saraf otak dan detak jantungnya, sehingga berlari bahkan sanggup melompati pagar tinggi yang di dalam situasi normal mungkin tidak dapat dilakukan. Atau misalnya ketika seseorang terjebak dalam kobaran api di lantai 3 akan nekad melompat keluar gedung tanpa merasakan takut akan resiko lanjutan ketika mendarat.

Pada taraf situasi tertentu yang digambarkan seperti diatas maka rasa takut akan melahirkan kekuatannya sendiri. Sehingga secara tidak sadar saraf dan raga kita akan memberi stimulus pertahanan diri.

Pada situasi lain dapat pula rasa takut itu malah membuat orang kehilangan kesadaran dan kekuatan diri. Banyak orang yang oleh karena rasa takut memproteksi diri secara berlebihan dengan melarikan diri dari masalah dan mencari kesenangan-kesenangan sesaat. Itu sebabnya banyak ditemukan kasus orang yang ketergantungan terhadap obat-obatan dan minuman alkohol ataupun pelarian lainnya.

Oleh sebab itu kendalikan rasa takut anda. Jadikan rasa takut itu tidak menjadi beban berat yang justeru membuat anda semakin tidak fokus dan tidak terkendali.

Salah satu cara mengatasi rasa takut adalah dengan berserah diri kepada sang pencipta. Apapun kekhawatiranmu dan ketakutanmu coba bawa di dalam doa. Yakin dan percaya ketika kita membagi rasa takut dengan Dia yang kita percaya maka sedikit banyak pikiran akan terbebaskan.

Langkah kedua adalah membagi pikiran dan rasa takut dengan orang terdekat, keluarga ataupun teman dekat. Biasanya sebagai pendengar minimal orang akan memberikan tanggapan yang meringankan beban kita. Sehingga tanggapan yang kita dapatkan akan menguatkan mental kita.

Berikutnya adalah kumpulkan sebanyak mungkin informasi dan keterangan tentang hal yang menakuti anda. Lakukan penyederhanaan masalah tentang kemungkinan beberapa alternatif jalan keluar dari masalah anda. Ketika anda sudah mendefenisikan 1 atau lebih jalan keluar maka sesungguhnya anda sudah menang dari ketakutan anda sendiri.

Terakhir adalah pergilah keluar, hadapi kenyataan dan ketakutan anda sendiri. Apapun konsekwensinya anda harus siap menerima. Dan biarlah ketakutan itu cukup pada saat itu juga. Karena hari esok akan datang ketakutan dan masalah baru, sebagai pertanda bahwa anda masih mahluk hidup.[*]

Salam Takut!
Dituliskan untuk memotivasi diri dan untuk mereka yang ketakutan seperti saya hari ini.
Selengkapnya...