. >>>

21 September 2009

Duarr..Duarr..Dduddumm…

Duarr..
Bunyi petasan tepat di atas rumah menyentak jantungku.

Teringat tahun 2000.
Saat itu siang hari masih jam perkuliahan, di kampus FE USU, seorang mahasiswa senior meletupkan petasan di bawah tangga- tempat nongkrong sekelompok mahasiswa.
Temanku berteriak. " Woi, dasar mahasiswa tak punya otak kau, main petasan pulak kau disini !"

Segera terjadi perang mulut yang memicu perkelahian. Berlanjut saling ejek dan saling memaki, lalu tawuran antar mahasiswa 2 jurusan meledak seketika hari itu juga. Aku terlibat karena naluri mudaku membela teman se-jurusanku.
Untung saja saat itu satpam kampus bertindak cepat, sehingga tidak sampai terjadi tikam-tikaman dan bakar-bakaran.
Dalam 1 bulan dendam antar mahasiswa yang terlibat tawuran pun baru bisa mereda setelah dimediasi oleh Bapak Dekan dan Pemerintahan Mahasiswa (PEMA).

Kalau saja tidak mengingat kejadian itu..mungkin malam ini aku sudah berkelahi (lagi).

Aku heran,
Kenapa masyarakat kita suka berlebihan merayakan sesuatu?
Dan mengapa permainan petasan ini sering justeru dilakukan oleh orang dewasa?
Dan mengapa pula harus egois tidak memikirkan kenyamanan orang lain?
Tidakkkah kita bisa melihat dan mendengar bahwa di sana, di Palestina dan Israel banyak umat yang merindukan ketenangan seperti yang kita miliki saat ini.
Tidakkah kita gerah ketika Legian Bali dan JW Marriot meledak?

Lalu mengapa kita harus memancing peperangan dengan mengusik ketenangan sang malam ? [*]

Selengkapnya...

13 September 2009

Analisis yang mengejutkan dari websiteoptimization

Menurut tips dari salah satu teman blogger saya mencoba berkunjung ke situs websiteoptimization.com dan mengetikkan alamat blog ini. Hasil analisa menunjukkan bahwa banyak kelemahan disana sini, terutama menyangkut speed dan loading time.
Saya menyadari bahwa kenyamanan pembaca adalah harga mati yang tidak dapat ditawar. Saya tidak ingin pembaca maupun Follower menjadi gerah dan dongkol apabila loading blog ini terlalu lama.

Untuk itulah saya mengambil kesimpulan untuk segera melakukan pengecekan dan menyikapi report dari Websiteoptimization.
Temuan yang menurut saya serius berdasarkan report situs tersebut adalah banyaknya item berwarna merah berarti warning yang menyarankan perbaikan terhadap content yang ada.

Beberapa kelemahan yang material adalah menyangkut total script maupun object yang mempengaruhi optimisasi web.
Untuk itulah segera saya melakukan tindakan yang mungkin radikal dengan menghapus beberapa fitur yang tidak urgent dan optimal, seperti Google Translate, Feedzit maupun jaring URL. Saya sadar bahwa tindakan ini akan menimbulkan resiko dan konsekwensi terhadap PR blog saya. Tetapi apapun konsekwensinya akan ditanggung demi kenyamanan pembaca.

Kebijakan lain adalah ketika saya harus mengganti banner teman-teman menjadi teks link saja. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi beban yang ditimbulkan oleh object link atau icon banner yang memakan bandwith. Melalui postingan ini juga saya memohon maaf kepada teman-teman yang pernah tukeran link dengan saya. Link anda tetap terpasang di kolom kanan bawah berupa tekx margue.

Demikian rilis ini saya sampaikan, saya menunggu saran dan kritik dari teman-teman dalam rangka pembelajaran. Karena saya menyadari bahwa ihwal membangun blog ini didasarkan atas proses otodidak, jadi apabila kebijakan yang saya ambil justeru sebuah mengarah kepada keblunderan saya mohon maklum.hehe.

Sampai postingan ini diketik saya masih terus mempelajari dan memperbaiki blog ini sesuai saran atas analysis and recommedation dari websiteoptimization.com. Terimasih.[*]
Selengkapnya...

10 September 2009

Nama Alias Nickname

Pernahkah anda kesulitan mencari seseorang kenalan baru di suatu kompleks atau daerah ?
Meski sudah menyebutkan nama lengkap orang yang dicari ternyata sering kita dapatkan kenyataan bahwa tak seorangpun mengenal yang bersangkutan. Sudah bertanya kepada penduduk setempat malah serasa di bola-bola hingga memakan waktu dan menguras tenaga.

Mencari seseorang dengan alamat yang cukup lengkap di tangan kiranya tidaklah sulit. Tetapi ada kalanya pencarian menjadi sulit dan memakan waktu lama oleh karena sistem tata jalan di Kota umumnya di Indonesia tidak cukup lengkap menampilkan penunjuk jalan atau keterangan wilayah seperti yang ada dalam tanda pengenal ataupun alamat surat yang dituju. Hal ini sering menyulitkan bagi petugas Pos ataupun pekerjaan survey lapangan baik perusahaan leasing ataupun bank. Kondisi ini akan lebih lebih parah apabila kita mencari alamat di pedesaan ataupun Dusun.

Pengalaman saya setelah beberapa tahun bekerja di lapangan menunjukkan bahwa penduduk yang tinggal berdekatan di suatu komplek umumnya tidak mengetahui nama lengkap penduduk lainnya. Bahkan kecenderungan nama yang tercantum di tanda pengenal (KTP dan SIM) tidak selalu sama dengan nama panggilan ataupun nama alias. Akan lebih cepat melacak orang yang dicari dengan menyebutkan nama alias ataupun nama panggilan seperti ” si Ucok”, Si Kumis, ”si Jawa”, ”Mama Pereddi”, ”Om Kidal” dan sebagainya.

Nama alias (Nickname-Inggris) umumnya adalah gelar panggilan yang diberikan penduduk setempat terhadap seseorang terkait dengan karakteristik maupun ciri-ciri fisik khusus yang dimilikinya. Nama alias ini menyebar dari mulut ke mulut dan bukan karena diperkenalkan ataupun satu acara pengumuman khusus dari yang bersangkutan. Oleh karena asal muasal nama ini tentunya jangkauan popularitas si pemilik nama alias menjadi luas. Bila anda menyebutkan nama sesuai KTP mungkin tetangga sendiri tidaklah mengenal. Tetapi sekali anda menyebutkan nama alias maka bukan tidak mungkin penduduk satu kecamatan akan tahu dan langsung menunjukkan lokasi tempat tinggal ataupun keberadaan yang bersangkutan.

Nah saran saya, mulai saat ini apabila anda berkenalan dengan teman baru jangan lupa untuk menanyakan nama panggilan atau nama aliasnya. Selain sangat berguna kelak tentu saja hubungan persahabatan akan lebih cepat terasa hangat dan akrab apabila anda menyebutkan nama panggilan teman anda. [*]
Published under:http://simahir.blogspot.com
Selengkapnya...

02 September 2009

Harga Gabah yang Membuat Miris

Panen bulan ini bukannya membawa kegembiraan bagi petani padi di Kec. Pantai Cermin.Sungguh tak diduga disaat harga sembako naik drastis menjelang lebaran, harga gabah padi malah turun drastis dari yang normalnya gabah basah Rp.2700/kg sekarang hanya kisaran Rp.1700/kg. Gabah kering saat ini Rp.3200/kg dari harga normal Rp.3700.

Para Petani tidak kuasa melawan jatuhnya harga oleh para toke yang mengkambinghitamkan musim hujan dan stok beras yang banyak. Merekapun menjemur padi ramai-ramai dan berharap menjualnya dibulan mendatang jika harga gabah normal kembali. Untuk mengantisipasi kebutuhan sehari-hari, bagi mereka yang cukup memiliki simpanan ataupun penghasilan lain- menahan padi bukanlah masalah. Tetapi bagi mereka yang hanya mengharapkan hasil penjualan padi, menjual saat ini dengan harga yang jatuh adalah pilihan yang pahit. Solusi lain adalah mengharapkan pinjaman dari rentenir dengan bunga selangit. Atau pinjaman ke bank bagi pemilik lahan yang bersertifikat. Itu semua karena perut tidak mungkin 'diliburkan' barang sehari menunggu harga jual padi normal.[*]
Selengkapnya...