. >>>

14 Maret 2011

Gitaris Legendaris dari Medan

Waktu menunjukkan pukul 21.00 ketika Janggual disambut oleh putri kecilnya di gerbang pagar rumah. Pundak dan pinggangnya memang sudah terasa remuk, setelah seharian di kantor berkutat dengan data monitoring penagihan yang minggu ini harus dilaporkan ke atasan, Janggual tetap semangat. Alamak, macam betul aja si Janggual jam segitunya baru pulang dari kantor?

Gini lho,
Awalnya Janggual bermaksud mencari artikel tentang Peraturan BI mengenai ketentuan Pembentukan Penyisihan Aktiva Produktif via googling. Tetapi apa daya, Koneksi internet terbatas di kantor. Setelah habis jam kerja barulah Janggual berkesempatan mengakses internet, itupun dibola sama paman Google ke link entah berantah. Janggual yang tak sabar malah terjebak mengintip update status teman di facebook yang belakangan semakin eneg penuh dengan komentar lebay. Kemudian browsing berita gempa Jepang di detik.com juga kompasiana, malah terasa kedua situs tersebut terlalu serius dan menyita stamina, bukannya merefresh malah membuat otak dan matanya lelah. Jangan harap ia teringat dengan blognya yang sudah berbulan-bulan terlantar.

Sampai pada gilirannya perhatian Janggual tertambat di Youtube. Entah karena suatu kebetulan atau karena teori "Mestakung", Janggual mendapat link ke videonya Igor Presnyakov. Betapa permainan gitar asal Rusia itu telah mengikat matanya. Tak kalah dengan kekagumannya kepada Gitaris ternama Jimi Hendrix, Paul Gilbert, Joe Satriani, Jhon Petrucci, Eddie Van Halen, bahkan Ian Antono dan Eet Syahranie.

Dengan sabar Janggual menunggu sampai video loading penuh. Diputar lagi dengan volume lebih keras. Beranjak ke video dengan lagu yang lain. Tunggu loading, lalu diputar. Ada lagu Furelise, Black or White nya Michael Jackson, Californification-nya RHCP, No Woman No Cry nya Bob Marley, To be With You nya Mr.Big sampai lagu Take Me On nya AHA "Puihhh..healing mind banget", ujar Janggual dalam hati.

Tak ketinggalan pula jejari Janggual mengarahkan link-link om Igor ke IDM. Donlod 10 lagu 1 jam juga baru kelar, langsung di convert ke MP3, copy ke flashdisk dan siap-siap panggil satpam untuk tutup kantor. Ternyata sudah gelap di luar. Janggual pulang dengan penuh semangat menuju kediamannya, 15 menit meluncur dengan motor sampai juga.

Setelah bercengkerama dengan si kecil sebentar, Janggual teringat dengan oleh-olehnya dari kantor. Segera ia menuju kantong celana, merogoh flashdisk dan mencolokkannya di player. Jadilah ruangan bernuansa gitar akustik ala Igor Presnyakov. Kini Janggual telah berhayal dan bertingkah seperti Om Igor.

Hanya beberapa lagu iapun meng-off kan DVD player tersebut. Seperti tersadar kembali, Janggual teringat gitar bolongnya di gudang.
"Aku akan memainkan gitarku lagi", kata Janggual dalam hati.
Iapun berjalan menuju kamar gudang dan meraih gitar tua yang sudah dipenuhi debu. Untung gitar itu terbungkus rapi dan masih awet. Dibersihkan, disetemnya gitar itu, dipetik dan dicobanya beberapa kunci akor. Betapa ia sangat kecewa mendapati jejarinya kini sudah kaku. Tak satupun lagu Om Igor yang bisa ditirunya.

Sejak tamat kuliah dan mengakhiri dunia Rock n' Roll kost-kost'an di Medan 7 tahun lalu, Janggual larut dalam realita kehidupan, meniti karir dan menafkahi keluarga kecilnya. Inilah kembali ketika Janggual ke titik nol dengan gitarnya. Terinpirasi dari Om Igor, Janggual kini bernyanyi lagu 3 kunci :
C F G, C F G
" Ooo, aek Sibundong..aek Sibundong da nauli, Lao tudia na ma ho"..jreng jreng..

Tak ada kata terlambat untuk belajar kembali. Seperti gairah Rock N Roll seturut versi dan tuntutan umur- Janggual dan Igor Presnyakov,
Gitu deh. [*]
Selengkapnya...

02 Maret 2011

Pikiran dan (atau) Perasaan

Kita kerap susah membedakan, terlambat untuk tersadar dan menyadari apa itu pikiran atau perasaan. Sering kita terjebak oleh perasaan karena kita tidak mengendalikan pikiran, lalu pikiran kacau oleh karena dikendalikan perasaan.

Pikiran dan perasan di dalam anatomi tubuh konon katanya berbeda letak. Pikiran ada di dalam kepala tepatnya otak, sedangkan Perasaan lebih tepat digambarkan di area sekitar wilayah dada diantara jantung dan hati. Tetapi pikiran dan perasaan seperti hanya dipisahkan oleh selaput yang sangat tipis. Sangat sensitif satu sama lain. Manifestasi pikiran dan perasaan akan mempengaruhi mood, memicu tingkah laku dan kebiasaan hingga karakter seseorang.

Jalan hidup kita sesungguhnya ditentukan oleh seberapa besar kita mengandalkan pemakaian pikiran atau perasaan. Lemahlah mereka yang lebih banyak dikendalikan oleh perasaannya, kuatlah mereka yang lebih banyak dikendalikan pikiran mereka. Tetapi konyol lah mereka yang sering terjepit diantara pikiran dan perasaan mereka. [*]

Direkonstruksi hari ini dari catatan harian pada 14 Okt' 2005.
Selengkapnya...