. >>>

05 Agustus 2012

Bahkan, saat berdiam diri & tidur pun perut tetap berubah lapar butuh makan, karena itu tdk ada alasan utk malas dan tdk mencari makan. (1 Mahir 1:6) Selengkapnya...

19 Januari 2012

SMS penting!

"Pak Bejo ditarik showroom, Jam 2 kita ketemu di TKP"

Begitu pesan teks sms dari seorang teman, pagi tadi.

Apa sih maksudnya? Setahuku pak Bejo tidak pernah meminjam dimanapun juga di showroom, punya mobil atau motor pun ia tidak.

Aku langsung pencet tombol Direct Call ke nomor teman tersebut.

"Halo?"

"Iya Halo"

"Apa sih maksudmu, pak Bejo kenapa? "

"Hmm, maaf maksudku tadi pagi Pak Bejo telah dipanggil Yang Maha Kuasa, jam 2 kita melayat di rumah duka".

"Oalah..sms mu kog gitu sih.."

"hehehe"

Plukk! Telepon ditutup.[*]
Selengkapnya...

10 Januari 2012

Siapa harus dikorbankan?

Dalam perjalanan mengendarai motor dari kota Medan menuju kantor di Perbaungan, saya harus menembus hujan deras berhubung harus mengejar waktu briefing pagi dengan anak buah.

Dengan mantel hujan seadanya tak mampu melindungi seluruh bagian tubuh dari guyuran air. Kaki dan tangan telah basah dan serasa membeku ditambah terpaan angin pagi yang super dingin.

Hanya bagian kepala dan leher saja yang benar-benar tercover dari air. Tidak ada keyakinan pada awalnya bahwa perjalanan non stop 1 jam sejauh 37km itu akan dapat dicapai. Tapi ahirnya sampai juga di kantor meski badan sudah terasa lelah dan kedinginan. Bisa dibayangkan jika seandainya tadinya saya tidak memiliki mantel dan helm penutup kepala. Alhasil hidung akan langsung terasa mampet dan kepala pening diterjang angin tidak sampai 20 menit berkendara.

Memimpin sebuah organisasi ataupun perusahaan hendaknya juga demikian. Kita dapat analogikan disini hujan seperti masalah yang datang bertubi-tubi. Pemimpin tidak harus terlibat menangani kendala secara langsung, apalagi sampai larut dalam masalah. Sama seperti bagian kepala dan mata yang harus terlindungi dalam perjalanan menembus hujan. Pemimpin harus mampu membatasi diri dan mungkin bila perlu membiarkan kaki tangan anak buah berkorban diri, sehingga pimpinan bisa tetap berpikir jernih mengarahkan team/organisasi kepada tujuannya. Itulah pelajaran yang diperoleh hari ini.[*]
Selengkapnya...