. >>>

02 Oktober 2010
Dibaca :

Mau Dibawa Kemana BINGUNG Ini?

Semakin banyak orang mengungkapkan keluhan dan kekecewaannya terhadap negara, karena semakin beratnya beban ekonomi maupun tidak membaiknya taraf hidup. Dalam setiap kesempatan pertemuan kumpulan mereka membicarakan habis tentang pemerintah dan kepemimpinan nasional saat ini yang katanya tidak peduli dengan rakyat kecil, pro dan kontra melihat elit sibuk mengurusi bargaining position dalam legislatif maupun eksekutif dengan adanya penggantian pejabat. Kasus bank century yang tidak jelas ending ceritanya, kasus cicak dan buaya, Markus dan isu jegal menjegal dan korupsi di institusi kepolisian, terbongkarnya kasus penyelewengan pajak oleh Gayus, belakangan muncul isu penyuapan yang melibatkan petinggi Bank Sentral.

Banyak pihak menilai kepemimpinan SBY jauh merosot dibanding ketika menjabat pada periode terdahulu. Hal ini semakin diperparah dengan sikap beliau yang terkesan lembek dalam menanggapi persoalan menyangkut kedaulatan negara dalam masalah penangkapan aparat polisi air kita di perbatasan RI-Malaysia.

Belakangan muncul masalah kebebasan beragama yang berpotensi memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. Apabila kita mendalami opini yang berkembang di kelompok masyarakat tertentu yang merasa tercederai, maka dapat kita temukan ungkapan kekecewaan emosional yang mengarah kepada bibit disintegrasi dan niat pemberontakan terhadap negara. Demikian juga halnya terhadap simbol-simbol negara semakin tidak mendapat penghargaan dari masyarakat. Hal ini tentu sangat disayangkan apabila penguasa dalam hal ini pemerintah tidak segera memperbaiki kinerja dan juga mengambil langkah.

Dapat kita lihat kecenderungan tindakan kekerasan dimana-mana. Perampokan, perkelahian antar kelompok, penyerangan massa terhadap kantor pemerintah maupun markas kepolisian. Saya membaca ada semacam gerakan terorganisir yang sedang bekerja di bawah tanah untuk mengarahkan negara ke dalam situasi yang tidak kondusif. Tujuannya supaya Rakyat semakin tidak merasa aman, sehingga kepercayaan terhadap negara dan pemerintah melemah. Pelakunya bisa dari luar yang melihat posisi strategis Indonesia dalam geopolitik dunia, atau bisa juga dari kelompok radikal dalam negeri yang bertolak dari ideologi tertentu, bahkan mungkin juga dari kelompok tertentu yang menginginkan kekuasaan menjelang suksesi kepemimpinan nasional di Pemilu 2014. Yang pasti saat ini saya tidak bermaksud untuk mengambil kesimpulan yang mengarah ke satu pihak tertentu.

Saya mau mengajak kita semua di masa sekarang untuk hati-hati membaca keadaan. Jangan hanya terlena dalam pemberitaan media yang tidak akan ada habis-habisnya mengulas kasus ke kasus lain yang sepertinya tidak berhubungan. Mungkin memang situasi membingungkan saat ini sangat sulit untuk mengambil sikap. Untuk itu teruslah membaca dan waspada. [*]





Share





Artikel Lainnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar