. >>>

05 Mei 2010
Dibaca :

Hot Lady




"Pa, mama sedih bgt, Hot Lady sdg sekarat, skrg hampir mati, Papa tlg telp ksini skrg, mama khabisan pulsa".
Demikian isi pesan singkat dalam ponsel Pak Joni kiriman istrinya, membuat Joni tersentak seketika.

"Apa pulak lah ini ?",pikir Joni merasa terusik ditengah kesibukan meladeni dering telepon yang sejak reses makan siang tadi tidak pernah berhenti. Bergantian telepon dari orang berbeda, baik costumer maupun staff lapangan anak buah pak Joni, muaranya bertanya soal hasil keputusan aplikasi permohonan kredit mereka apakah diaprove atau direject?
Sementara diatas meja kerja Joni bertumpuk berkas yang antri menunggu direview. Ditambah lagi berkas laporan dari supervisor terhadap pencapaian target personil yang segera harus diberi judgement karena menyangkut insentif bulanan. Joni terjebak kini dalam kelabakan dan kata yang namanya Deadline.

"Hot Lady? Sekarat? Hampir mati?". Joni mencoba mencerna isi sms itu. Seingat Joni di rumah hanya ada inong/ibunda, istri dan kedua anaknya-si kecil Nora dan adeknya yang masih bayi berumur 2 bulan. Selain itu tidak ada PRT, kucing atau anjing peliharaan lainnya juga Joni tak punya.
"Siapa Hot Lady ? Ahh..jangan-jangan maksud istriku adalah si kecil Nora", tapi Joni merasa tidak pernah mendengar istrinya memanggil si kecil Nora dengan sebutan Hot Lady.
"Apa maksudnya ibunda?". Pikiran Joni semakin tidak tenang meski ia ragu kalau istrinya menyebut ibu mertuanya dengan sebutan 'Hot Lady'. Setahu Joni ibundanya sangat akrab dengan istrinya, dan istrinya sangat hormat dan santun dengan ibu mertuanya, mereka tidak pernah terdengar berselisih paham.

Joni segera meraih ponsel itu dan mendial-up nomor istrinya.
" Halo Ma, apa kabar kalian baik-baik aja semua?".
"Baik Pa, si kecil baik, adiknya juga lagi tidur i kamar", jawab istrinya.
"Oh syukurlah, lalu Inong mana, ada apa dengan ibunda Ma?",susul Joni semakin penasaran.
"Inang? Baik-baik aja Pa, inang barusan keluar ke rumah tetangga sebelah".
"Loh, jadi itu tadi maksud SMSnya mama apa, cuman akalan supaya papa telpon mama ya."
"Oh itu, benar kog Pa, mama lagi sedih ngeliat kondisi si Hot Lady, tadi pagi dikerjaian sama si kecil".kata istrinya.
"Hot lady siapa sih, Ma?". tanya Joni semakin keheranan.
" Itu Pa, Hot Lady itu bunga kesayangan mama yang ada di pot merah di teras depan".
" Oalah Ma, rupanya hanya bunga. Kog disebut Hot Lady sih Ma?". Joni malah ingin mentertawakan istrinya.
" ya itu Pa, namanya memang Hot Lady, masih spesies dari Aglaonema Gregori Garnadi yang mahal itu Pa, tadi pagi dicabut sama si kecil, baru siang aku lihat sudah layu, sedih mama udah capek ngerawatnya tau gak Pa."
"Hahaha..ya biarin deh ma, Gue kagak pikirin." Jawab Joni
" Loh, kog gitu sih ngomongnya Pa?"
" Ah sudahlah ma, papa lagi sibuk sekarang lagi banyak kerjaan, malas bahas yang beginian. Udahan ya Ma." Beep..koneksi diputus, Joni hanya geleng-gelng kepala dengan jawaban istrinya.

Joni Kini teringat si kecil Nora dan ulahnya. Sudah kedua kali ini ia mencabut tanaman bunga si mama yang tak seberapa itu.
" Anakku..anakku.Lanjutkan nak kreatifitasmu, supaya mama kita berhenti dan tidak gila dengan yang namanya Hot Lady sialan itu". Ujar Joni sembari membuka berkas di mejanya. welcome to deadline. [*]

Prb 05/05/2010
Post under www.simahir.blogspot.com
Also http://bit.ly/bsPfHg





Share





Artikel Lainnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar