Panen bulan ini bukannya membawa kegembiraan bagi petani padi di Kec. Pantai Cermin.Sungguh tak diduga disaat harga sembako naik drastis menjelang lebaran, harga gabah padi malah turun drastis dari yang normalnya gabah basah Rp.2700/kg sekarang hanya kisaran Rp.1700/kg. Gabah kering saat ini Rp.3200/kg dari harga normal Rp.3700.
Para Petani tidak kuasa melawan jatuhnya harga oleh para toke yang mengkambinghitamkan musim hujan dan stok beras yang banyak. Merekapun menjemur padi ramai-ramai dan berharap menjualnya dibulan mendatang jika harga gabah normal kembali. Untuk mengantisipasi kebutuhan sehari-hari, bagi mereka yang cukup memiliki simpanan ataupun penghasilan lain- menahan padi bukanlah masalah. Tetapi bagi mereka yang hanya mengharapkan hasil penjualan padi, menjual saat ini dengan harga yang jatuh adalah pilihan yang pahit. Solusi lain adalah mengharapkan pinjaman dari rentenir dengan bunga selangit. Atau pinjaman ke bank bagi pemilik lahan yang bersertifikat. Itu semua karena perut tidak mungkin 'diliburkan' barang sehari menunggu harga jual padi normal.[*]
Share
14 komentar:
Saya kadang juga nggak habis pikir, kita beli beras harganya naik alasannya macam-macam, walaupun lagi musim panen dan harga nggak pernah turun. Tapi kalau di tingkat petani selalu saja menjual harga murah, habis itu dia beli untuk konsumsi harganya mahal. Jadi petani selalu dirugikan
ya ampun,,,gimana nasibnya para petani kalo begini terus?
Nah itulah, nasib petani..
dah kerja banting tulang, penghasilan gak seberapa, masih ajah diimpit rentenir, belum lagi musim tak bersahabat... Sungguh petani itu orang yg hebat...
Untung ayah saya itu juga Direktur atas beberapa petak sawah... heheheh
aku jadi ingat sama opungku. waktu pulang kampung, pernah lihat opungku,ngejemurin padi kya gitu,sambil sesekali mengusir ayam yang mencoba mencuri padinya.
yah semoga, harga gabah bisa normal kembali yah.
ini kondisi sekarang apalagi tahun depan yang katanya ada dilewati el nino, petani bisa tambah susah
saatnya pemerintah berpihak pada petani dan nelayan kecil....
tapi beras mahal juga yach...
Para petani kita adalah Food Heroes, tapi kebijakan pemerintah tidak pernak berpihak pada mereka. Sehingga nasib mereka sering dipermainkan oleh para pemodal dan importir, yang tentunya main mata dengan para pemegang kendali kebijakan. Mereka, para rent-seekers harus dibasmi di negeri, jika ingin pahlawan pangan kita bisa hidup layak seperti yang seharusnya.
Thanks dan met kenal juga Pak!
Have a great fasting month!
Gabah Rp. 1700/kg klo jadi beras kira kira Rp. 6rb.-/kg. Klo beras jadi nasi kira kira Rp. 5rb.-/piring atau kira2 rp. 25rb.-/kg. Kalo nasi itu dijual di Hotel kira2 Rp. 40rb.-/piring atu Rp. 100rb/kg. Yah...mendingan menjadi penjual nasi di Hotel...!! Atau yang lebih enak..menjadi...??
Kasihan petani. Mudah-mudahan saja mereka tidak mogok beramai-ramai. Bisa-bisa tak ada sepiring nasipun yang terhidang di meja :(
begitulah kayaknya nasib wong cilik dari dulu padahal tanpa petani, gak akan ada beras di negri ini... ujung2 nya import beras dari luar negri.
Wah, kasihan petani kalau keadaannya terus spt itu ya..? Kapan kehidupan mereka dapat lebih baik ya ?
wah susah... klo petani Indonesia ga di lindungi... dipastikan the next generasi g ada yg mo jadi petani....
pada kenyataanya indonesia terkenal dengan daerah agroo .....dimana mana kita liat sawah....
apa ada ..........sesuatu nih...
Posting Komentar